Angin kencang berhembus menerpa wajah
Sejuk....seharusnya kan terasa
Tapi mengapa tak jua mampu menyeka
Kering hati ku yang kini melara
Airmata sudah pun ku jelang
Berlalu pergi namun tak ikut membayang
Semua apa yg ingin ku buang
Jauh dan jauh tak usah dan pernah berulang
Angin kan nuraninya berlalu
Setelah menerpa wajah satu persatu
Tapi mengapa tak jua kau bantu
Diriku yang kini terpaku di dalam beku
Hati tak tahu akan berbisik apa
Akan masa didepan yang penuh asa dan cita
Mungkinkah ku masih punya semua
Kekuatan untuk menjelang indah bahagia
Namun, kenangan di belakang selalu membayangi
Sulit ku coba untuk hindari
Laksana dinding berlapis gerigi
Tiada kuasa tu ku lewati.....
Hidup tetap pasti akan berjalan
Aku pun tahu itu kepastian
Menyerah hati ini tak relakan
Mencoba bangkin, mungkin....
Hati, ku tahu kau seteguh karang
Hingga angin kencang pun tak mampu menerjang
Bantu dan bimbing aku pulang
Kerumah dimana ku dulu disayang
Angin, berhembus lah lagi
Kuingin kau bantu sirami
Hati dan jiwa yg kini seakan mati
Agar ku bisa kembali berdiri
Jangan buat sia-sia doa Bunda
Yang selalu mengiringi dengan setia
Disetiap langkah dan debaran jiwa
Sampai akhir hayat kan menyapa
Bunda, tunggulah dinda kembali
Kepangkuan yang kini begitu ku nanti
Bantu dinda tuk meniti lagi
Jalan hidup yang seakan sudah berlari
Angin dan hati ku
Temani lah selalu
Kemana pun kau pergi berlalu
Doakan aku tuk kembali seperti dulu
copyright: http://rini-ekayati.blogspot.com
Rabu, 14 Maret 2012
"Angin dan hatiku"
Label:
ALL,
Bunda,
Galau,
Hatiku,
kepergianmu,
puisi galau,
sakit hati,
sedih
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar